Langsung ke konten utama

A New Simple Life

Hari ini gue melakukan perenungan, pada umur yang udah relatif *ehem* tua dewasa ini banyak cerita yang udah terjadi dalam hidup gue. Pengalaman yang manis, pahit, asem, sepet, pokoknya macem-macem lah, lebih rame daripada nano-nano dan lebih berasa daripada ajinomoto.

Dengan banyaknya cerita yang udah terjadi dalam hidup gue, terlalu sayang untuk cuma disimpen dalam kenangan pribadi, karena suatu saat nanti dan itu pasti, semoga ga dalam waktu dekat, otak ini pasti akan lupa dan kenangan-kenangan itu akan terkikis sedikit demi sedikit. Dan ketika mulut ini udah ga mampu lagi berbicara, cerita-cerita itu akan hilang dengan sendirinya. Terlalu sayang jika kenangan-kenangan itu hilang suatu saat nanti, ga berbekas.

Untuk itu setelah melalui perenungan yang ga  lama, maka gue putuskan untuk menulis dan mendokumentasikan semua cerita, baik yang baru gue alami maupun yang telah lama gue lalui. Dengan harapan seengga'nya besok kalo gue udah tua, gue masih bisa mengenang lagi kejadian-kejadian dalam hidup gue dan gue pamerin ke anak cucu gue, biar cucu dari cucu gue masih bisa kenal siapa kakek moyangnya ini. Apalagi kalo seumpama blog ini dapat memberi manfaat untuk orang lain. Dapat menambah pahala juga toh.

Dengan pertimbangan sedemikian rupa maka pada hari ini, detik ini dengan mengucap "Bismillah" dan tanpa  menggunting pita, Blog ini dinyatakan resmi dimulai. Entah jadi apa blog ini nantinya, semoga dapat terus berlanjut dan bermanfaat bagi banyak insan. Aamiin.

Komentar

  1. Wkwkwk, orang sok penting kayak mao jadi presiden ternate aja ngeresmiin blog :p
    ngakak guling guling

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya ya? yah berhubung di ternate ga ada presiden gue jadi warga biasa aja deh
      :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memunafikkan Jawaban

" Siti sayang sama Abang kan ?" Joko bertanya dengan manja pada Siti, kekasihnya. " Emmmm, gimana ya Bang ?" jawab Siti manja. " La emang gimana, sayang ga' ?" kali ini Joko memaksa, agak ga sabar. " Emmm, iya iya bang. Masa' engga'?. " Siti akhirnya menyerah. " Oke deh sayang, Abang kerja dulu ya. " pamit Joko sembari menutup telephonnya. Siti menghela nafas, kemudian meletakkan handphone di tas kecilnya. Sedetik kemudian. " Tadi siapa? " tanya seseorang pada Siti. " Oh, biasa sayang, si Joko. " jawab Siti dengan nada manja, kemudian merangkul tangan pria berjenggot panjang dan berkumis lebat yang tadi mengajukan pertanyaan.

Ketika Batas Waktu

terngiang-ngiang di sela waktu dalam kuasa tawa mengisi masa seiring nafas detik berlalu dalam lelah tangis terdengar lemah tak ada yang tahu rahasia Illahi yang hakiki karena kita manusia biasa tak kuasa menolak takdirNya meski semua tahu tiap-tiap umat memiliki batas waktu namun tak ada yang tahu kapan datangnya batas waktu ketika batas waktu tiba kita hanya bisa berdo'a semoga amal kita di dunia menjadi penyelamat dari siksa neraka dan pengiring menuju nikmat surga karena kita manusia biasa tak kuasa menolak takdirNya ketika batas waktu tiba

Akibat Menunda-nunda

Hello guys, udah makan? Kalo belum makan, sok makan dulu gih, karena sesungguhnya makan lebih bermanfaat daripada ngebaca postingan kali ini. Awal bulan kemarin gue terpaksa ngedatengin rumah sakit, bukan karena gue mau ngegodain suster-suster di sana loh, tapi karena gue kena penyakit clavus di kaki dan terpaksa dioperasi ringan. Buat yang ga' tahu apa itu clavus silahkan cari informasi sendiri. Tapi pastiin dulu kalau kalian tahan ngelihat gambar yang ekstrim, dan gue juga ga' bertanggung jawab sama apa yang terjadi pada kalian selanjutnya. Jadi gue udah ngerasa kena penyakit ini sejak kurang lebih 3 bulan lalu, habis gue "asik" jebur-jeburan dan 3 hari dayung kano di Jatiluhur. Tapi berhubung waktu itu belum begitu besar dan ga begitu sakit, gue pun menunda-nunda untuk mengobati penyakit ini. Tapi semakin didiemin penyakit ini kok malah semakin menjadi, ga mau akur. Semakin besar dan menyakitkan, seperti kenangan yang sulit dilupakan. *oposih