Langsung ke konten utama

Berpikir Sederhana

Di pinggiran kota Jakarta, hiduplah dua orang tetangga. Yang satu bernama Gobe, sedangkan yang satu bernama Robe. Meskipun bertetangga, namun sifat mereka sangat berseberangan. Meskipun sama-sama berpendidikan tinggi, tetapi keduanya memiliki pola pikir yang sangat berbeda. 

Pada suatu ketika, diadakan sebuah undian berhadiah yang oleh sebuah perusahaan rokok. Undian itu berbunyi.

"Untuk 2 orang yang menemukan kupon emas dalam bungkus rokok, berkesempatan memenangkan sebuah apartemen."

Setiap orang di kota pun berebut membeli rokok, termasuk Gobe dan Robe. Dan beruntungnya, kedua orang ini menemukan kupon emas di dalam bungkus rokok yang mereka beli.

Datanglah mereka berdua ke produsen rokok tersebut. Di sana mereka menagih janji apartemen yang telah dijanjikan.

Oleh pemilik perusahaan rokok, mereka diberi satu pertanyaan terakhir. Mereka disuruh mengetahui tinggi gedung apartemen. Alat yang digunakan untuk mengetahui tinggi bangunan tersebut hanya sebungkus rokok. Hadiah apartemen hanya diberikan untuk satu orang tercepat.

Gobe dan Robe pun segera lari menuju apartemen yang dimaksud. Dengan kemampuan matematis tingkat tinggi, Gobe segera menghitung tinggi apartemen dengan rumus trigonometri. Gobe mencoba mencari perbandingan antara gedung dan bungkus rokok.

Namun apa yang dilakukan Robe? Sementara Gobe sedang sibuk mencari perbandingan tinggi gedung dengan tinggi bungkus rokok, Robe malah masuk ke gedung apartemen.

Di sana Robe mencari pengurus apartemen. Dengan bermodalkan sebungkus rokok yang dimilikinya, Robe berhasil mengetahui tinggi gedung apartemen dari pengurus apartemen. Hadiah apartemen pun berhasil dimenangkan Robe.

*****

Robe akhirnya dapat memenangkan sebuah apartemen, karena dia mampu berpikir secara sederhana untuk dapat mengetahui tinggi gedung apartemen. Sementara Gobe? Dia masih sibuk mencari perbandingan antara tinggi gedung dengan bungkus rokok.

Gobe telah terjebak dengan pemikiran yang rumit, merumitkan diri sendiri. Sementara Robe berhasil berpikir secara sederhana. Dengan hasil pemikiran yang sederhana itu, akhirnya Robe berhasil mendapatkan hadiah berupa sebuah apartemen.

Komentar

  1. ini cerita terbagus yang pernah gue baca di blog lu. Gobe berpikir secara otak kiri dan Robe berpikir secara otak kanan alias kreatif! nice story (y) copas-edit sekang ndi nal :v

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Do'a Anak Kecil Agar Ramadhan Setiap Hari

"Assalamu’alaikum. Mak, Udin habis dari rumah Pak Mamat." Lapor Udin pada Emaknya. Sebulan setelah bulan Ramadhan lewat. "Tapi Pak Mamat udah ga' mau ngasih makan lagi, ga' kaya' kemarin pas puasa. Pak Mamat selalu mau ngasih Udin makan." "Kata Pak Mamat sih buat bayar fidyahnya soalnya ga' kuat kalau puasa. Lucu ya Mak, Pak Mamat kok ga’ kuat puasa. Udin yang kelas 5 SD aja puasa penuh. Pak Mamat kan badannya gede, sehat.” “Eh, tapi ga' papa ding, kan kalau Pak Mamat puasa Udin malah ga' dapat makan. Hahaha....." Udin tertawa, meralat omongannya sendiri. Tapi Emaknya tidak ikut tertawa. "Jarang-jarang kan Udin bisa makan pakai telur, kemarin malah sempat ada potongan ayamnya." Kenang Udin, sambil mengusap air liur yang mengalir di sudut bibirnya. "Kenapa kalau pas bulan puasa orang-orang pada baik ya Mak?"

Ketika Gue Kehilangan Dompet

Bulan kemarin, gue mengalami kejadiaan naas. Bukan, gue bukan ketangkep satpol PP pas mangkal, karena gue ga pernah mangkal. Tapi kejadian naas gue kali ini karena bulan kemarin gue kehilangan dompet. Yap kalian ga salah baca, bulan kemarin gue kehilangan dompet. Dan karena kejadian kehilangan dompet ini gue jadi ga bisa posting selama sebulan. *ok, skip Kronologinya begini, pas hari Minggu gue iseng-iseng masuk atm buat sekedar ngadem sama ngecek saldo. Keluar dari atm dan udah ngestater motor, tiba-tiba muncul tukang parkir dari dalam botol . Gue yang udah niat ngegas terpaksa berhenti cuma buat ngambil duit receh di dompet buat bayar parkir. Setelah itu dompet masuk kantong lagi dengan asal-asalan, dan gue melanjutkan perjalanan buat pulang ke rumah. Gue memilih jalan yang agak sepi, yah siapa tahu ada kuntilanak iseng yang bisa digodain. Jalan yang gue pilih agak menantang, meliuk-liuk dan bergelombang. Singkat cerita gue udah sampai di depan indoapril, soalnya gue haus da...

Festival Mesin Waktu Generasi 90an

Tanggal 14 Oktober kemarin saya diajakin istri (iya, saya udah nikah) buat datang ke acara Festival Mesin Waktu Generasi 90an. Alasan dia sih karena kangen sama suasana 90an. Saya sih iya-iya aja soalnya saya juga kangen sama suasana jaman kecil dulu dibayarin sama istri. *suamimodalsedikit Jadi tahun 2017 ini Generasi90an  berkolaborasi sama  Ismaya Live  membuat suatu acara dengan tema Festival Mesin Waktu. Ini merupakan event ke 3 selama lima tahun, yang berkonsep suasana 90an. Acaranya bertempat di The Establishment SCBD Lot 6. Pas hari-H rencanaya pagi-pagi kami mau jalan-jalan dulu di Monas, berhubung selama tinggal di Bekasi saya belum pernah ke Monas. Ga' tahu kenapa, meskipun sudah dua tahun lebih saya bekerja dan tinggal di Bekasi tapi saya malah malas kalau main ke Jakarta. Padahal jaman zaman kecil dulu kalau denger kata Jakarta udah tertarik banget, dan kalau udah pernah ke Jakarta bisa dipamerin ke temen-temen (kok dulu saya udik banget ya, hahaha), ta...