Akibat Menunda-nunda

Hello guys, udah makan? Kalo belum makan, sok makan dulu gih, karena sesungguhnya makan lebih bermanfaat daripada ngebaca postingan kali ini.

Awal bulan kemarin gue terpaksa ngedatengin rumah sakit, bukan karena gue mau ngegodain suster-suster di sana loh, tapi karena gue kena penyakit clavus di kaki dan terpaksa dioperasi ringan. Buat yang ga' tahu apa itu clavus silahkan cari informasi sendiri. Tapi pastiin dulu kalau kalian tahan ngelihat gambar yang ekstrim, dan gue juga ga' bertanggung jawab sama apa yang terjadi pada kalian selanjutnya.

Jadi gue udah ngerasa kena penyakit ini sejak kurang lebih 3 bulan lalu, habis gue "asik" jebur-jeburan dan 3 hari dayung kano di Jatiluhur. Tapi berhubung waktu itu belum begitu besar dan ga begitu sakit, gue pun menunda-nunda untuk mengobati penyakit ini. Tapi semakin didiemin penyakit ini kok malah semakin menjadi, ga mau akur. Semakin besar dan menyakitkan, seperti kenangan yang sulit dilupakan. *oposih

Karena semakin mengganggu hobi gue main gitar, maka gue pun memutuskan untuk ke rumah sakit. Awalnya gue datang untuk sekedar konsultasi dengan harapan bisa sembuh tanpa operasi. Karena sebenernya gue ga' suka denger kata dioperasi, apalagi jadi objek yang dioperasi. Kalau disuruh milih, gue lebih milih nonton duo pedang 12 episode daripada dioperasi. Tapi kalau 13 episode, entar gue pertimbangin lagi deh.

Lama menunggu hasil diagnosa, percakapan serius pun terjadi

Dokter : "Mas, sudah siap dengerin keputusan dan analisa saya."

Gue : "Insya Allah Pak"

Dokter : "Masnya beneran sudah siap kan?"

Gue : "Iya Pak"

Gue semakin deg-degan karena dokter sampai meyakinkan lagi jawabannya.

Dokter : "Beneran siap kan mas?"

Gue ngambil pensil buat nusuk dokternya, biar dokternya ga' bertele-tele lagi.

Dokter : "Jadi mas, sebenernya masnya harus dipotong dengan model slick for manner dikombinasikan dengan dreadlocks di bagian belakang. Biar masnya bisa main di ganteng-ganteng seringgalau."

Oh, ternyata gue salah masuk ke tukang cukur Madura, bukan ke rumah sakit.

Singkat cerita, gue emang harus dioperasi karena clavusnya sudah terlalu besar. Dan gue harus menerima 3 jahitan, dan itu ngilu. Beneran, kalau ga' percaya coba sendiri dah.

Foto kaki setelah dioperasi

Kalau kalian pengen lihat foto pas operasi, jujur gue ga' punya. Karena pas dioperasi gue lebih memilih kesakitan daripada selfie.

Sebenernya gue ga' nyesel harus dioperasi, karena dengan dioperasi ini penyakit gue insya Allah bakalan sembuh. Yang bikin gue nyesel adalah sifat malas dan menunda-nunda yang bikin gue harus dioperasi. Coba kalau dari dulu langsung gue periksain, gue mungkin ga perlu menerima 3 jahitan. Bahkan mungkin sama sekali ga perlu dioperasi, cukup dikasih obat.

Tapi gegara penyakit menunda-nunda ini gue harus menerima 3 jahitan. Selain itu guepun harus ngerelain waktu, tenaga dan duit yang lebih banyak. Gue juga terpaksa ngerepotin orang banyak. Dan yang lebih penting, gue jadi ga' bisa ngeblog karena kaki gue diperban.

Jadi guys, menunda-nunda mengerjakan kewajiban dan sesuatu yang baik memang akan merugikan buat diri kita. So, kalau kalian memang punya niat melakukan sesuatu yang baik dan sesuatu yang harus dilakukan, yok kerjakan sekarang.

*btw, do'ain gue cepet sembuh ya biar bisa ngeblog lagi.