Langsung ke konten utama

Memikirkanmu dalam Diamku

rintihan angin memilin sepi
mengorek kisah dalam memori
menggores rindu merayap hati
memupuk rasa yang tak terobati

masih terlintas kenangan tentang kita
masih berbekas cerita tentang kita
bukan tentangku, atau tentangmu
tapi tentang kita

semoga kau tahu
di sini, aku memikirkanmu dalam diamku
di sini, aku mengharapkanmu dalam do'aku
di sini, aku masih untukmu


*****

iya, gue galau . . . . .
yang ga' tahu apa itu galau, sini gue jitak!

Komentar

  1. oalah hari gini masih aja jadi secret admirer....
    cinta itu rasa untuk di ungkapkan bukan untuk di sembunyikan, klo yang di sembunyiin namanya rahasia

    BalasHapus
  2. Gue gak tau apa itu galau, jitak gue :P

    Kunjungan dan followback ditunggu ke http://coretanrifqi.blogspot.com

    BalasHapus
  3. yaaaak, yang gagal mupoooon, cabal ya kakaaaakkk...cinta memang begituuu...:p

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya saudara lebih paham tentang mupon -_-

      Hapus
    2. nggak. saya nggak faham apa apa, saya gagal faham. saya innocent. :p

      Hapus
  4. nal lo bisa galau juga ya :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. gue juga manusia biasa yang berhak galau lang
      -_-

      Hapus
  5. jangan sampai kegalauan mu itu berkepanjangan yo mas. :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memunafikkan Jawaban

" Siti sayang sama Abang kan ?" Joko bertanya dengan manja pada Siti, kekasihnya. " Emmmm, gimana ya Bang ?" jawab Siti manja. " La emang gimana, sayang ga' ?" kali ini Joko memaksa, agak ga sabar. " Emmm, iya iya bang. Masa' engga'?. " Siti akhirnya menyerah. " Oke deh sayang, Abang kerja dulu ya. " pamit Joko sembari menutup telephonnya. Siti menghela nafas, kemudian meletakkan handphone di tas kecilnya. Sedetik kemudian. " Tadi siapa? " tanya seseorang pada Siti. " Oh, biasa sayang, si Joko. " jawab Siti dengan nada manja, kemudian merangkul tangan pria berjenggot panjang dan berkumis lebat yang tadi mengajukan pertanyaan.

Ketika Batas Waktu

terngiang-ngiang di sela waktu dalam kuasa tawa mengisi masa seiring nafas detik berlalu dalam lelah tangis terdengar lemah tak ada yang tahu rahasia Illahi yang hakiki karena kita manusia biasa tak kuasa menolak takdirNya meski semua tahu tiap-tiap umat memiliki batas waktu namun tak ada yang tahu kapan datangnya batas waktu ketika batas waktu tiba kita hanya bisa berdo'a semoga amal kita di dunia menjadi penyelamat dari siksa neraka dan pengiring menuju nikmat surga karena kita manusia biasa tak kuasa menolak takdirNya ketika batas waktu tiba

Akibat Menunda-nunda

Hello guys, udah makan? Kalo belum makan, sok makan dulu gih, karena sesungguhnya makan lebih bermanfaat daripada ngebaca postingan kali ini. Awal bulan kemarin gue terpaksa ngedatengin rumah sakit, bukan karena gue mau ngegodain suster-suster di sana loh, tapi karena gue kena penyakit clavus di kaki dan terpaksa dioperasi ringan. Buat yang ga' tahu apa itu clavus silahkan cari informasi sendiri. Tapi pastiin dulu kalau kalian tahan ngelihat gambar yang ekstrim, dan gue juga ga' bertanggung jawab sama apa yang terjadi pada kalian selanjutnya. Jadi gue udah ngerasa kena penyakit ini sejak kurang lebih 3 bulan lalu, habis gue "asik" jebur-jeburan dan 3 hari dayung kano di Jatiluhur. Tapi berhubung waktu itu belum begitu besar dan ga begitu sakit, gue pun menunda-nunda untuk mengobati penyakit ini. Tapi semakin didiemin penyakit ini kok malah semakin menjadi, ga mau akur. Semakin besar dan menyakitkan, seperti kenangan yang sulit dilupakan. *oposih