Langsung ke konten utama

Berusaha Untuk Bukan Apa-Apa

Hari itu langit sangat cerah. Matahari bersinar dengan semena-mena, menyenangkan hati para pemilik laundry. Awan-awan banyak yang bolos kerja, ga serajin biasanya. Sepertinya awan-awan lebih memilih berkumpul di hati Joko, menutupi mentari yang menyinari hatinya, membuatnya seakan-akan mendung menggelayut memenuhi relung hati. *aseeek, bisa juga gue puitis.

Joko terlihat manyun, wajahnya ditekuk hingga terlihat lebih kusut daripada kertas koran yang udah diremet-remet. Hatinya gundah, gelisah. Bukan karena pulsanya habis, bukan juga karena IP semester ini cuma dapat 1,3. Itu semua udah biasa, bahkan terkadang pulsanya sampai minus.

Tapi karena cintanya sama Siti terancam kandas. Siti seakan belum bisa merelakan masa depannya ada di tangan Joko.

Emang sih status Joko masih sebagai mahasiswa dengan kondisi menengah ke bawah dilihat dari semua segi. Iya, dari semua segi. Dari segi nilai, ekonomi, tampang, bahkan berat badan. Tapi meskipun begitu Joko termasuk pemuda bertanggung jawab. Buktinya dia bisa menghidupi 3 ekor ayam peliharaannya, sampai ayam-ayamnya dewasa dan sekarang mengarungi kehidupan rumah tangga masing-masing. Tapi sepertinya bukti itu belum cukup untuk meyakinkan Siti.

"Lalu gimana yang? Gimana agar kamu bisa yakin sama aku?" Joko masih berusaha bernegosiasi dengan Siti.

Siti berpikir keras, menjawab soal TTS dari koran. Setelah berpikir agak lama, diselingi nonton spongebob. Akhirnya Siti mendapat pencerahan.
"Baiklah, aku bisa yakin sama kamu, dengan syarat kamu mampu membangun seribu candi."

"Baik, aku akan berusaha. Tapi beri aku waktu tiga tahun." jawab Joko mantab, disaksikan oleh pejabat setempat dan ditandatangani notaris dengan materai 3000 rupiah.

Hubungan Joko dan Siti pun bisa diselamatkan.

Joko mulai berubah, dia mulai rajin belajar, rajin menabung, dan rajin mandi. Setahun kemudian Joko diwisuda dengan IPK 3,6. *jujur, gue juga ga tahu gimana caranya.

Demi membangun seribu candi, Joko mulai mencari dana untuk proyek pembangunan candi. Dia memutuskan menjadi TKP, Tenaga Kerja Pria dan bekerja di luar angkasa. 

Satu setengah tahun setelah bekerja di luar angkasa dan merasa duitnya cukup untuk membangun seribu candi, Joko pulang ke bumi, memulai proyek pembangunan seribu candi.

Tapi.........

Hati dan perasaan Joko hancur, setelah mengetahui Siti telah berbadan dua. Bukan, Siti bukan membelah diri, karena Siti manusia, bukan amoeba. Tapi Siti telah mengandung.

Beberapa bulan yang lalu Siti memutuskan menikah dengan duda kaya, karena Siti lebih mempercayakan masa depannya dengan seorang duda beranak tiga yang kaya raya, daripada dengan Joko.

Siti melupakan janjinya dengan Joko, yang akan menerima Joko, jika Joko mampu membangun seribu candi. Siti melupakan janjinya untuk menunggu tiga tahun. Siti ga melihat kesungguhan usaha Joko. Dan Siti menghancurkan harapan dan impian Joko, dengan sukses.

Joko sakit, harapan, mimpi dan perasaannya hancur. Ketika dia menyadari, bahwa dia berjuang untuk bukan apa-apa.

*****

Oke. Cerita di atas cuma cerita. Cerita yang menggambarkan satu kejadian peng-PHP-an. Siti sebagai Pemberi Harapan Palsu, dan Joko sebagai Penerima Harapan Palsu. Sedang ayam-ayam Joko sebagai pemain figuran.

Siti emang sadis, memupuskan harapan dan impian Joko untuk hidup bersamanya tanpa memandang kerasnya usaha yang dilakukan Joko. Mungkin kalian juga akan gemes sama Siti, sampai pengen nyubit jempol kakinya.

Tapi sebenernya terkadang kita juga sering berperan sebagai Pemberi Harapan Palsu, dalam kehidupan nyata. Entah kita sadar atau engga.

Kok bisa? Gue kan ga pernah ngasih harapan cinta palsu ke seseorang nal?

Jadi Pemberi Harapan Palsu sebenernya bukan cuma tentang cinta. Tapi tentang semua yang berkaitan dengan memberi janji.

Misalnya apa?

Misal nih ada orang bernama Gabe, janjian mau kerja bakti sama Robe. Tapi pas hari H, ternyata Gabe lagi galau karena nilai bahasa Inggris yang biasanya dapat A++ cuma dapat A. Gabe ga mood, dan ga jadi berangkat kerja bakti dengan dua ratus alasan. Padahal Robe udah dandan rapi pakai gatsby. Robe pun merasa perjuangannya sia-sia.

Tindakan seperti itu udah termasuk tindakan peng-PHP-an. Bayangin aja kalian jadi Robe, yang udah mandi dari pagi, udah pakai gatsby, udah pakai pakaian kebesaran *baju yang kedodoran maksudnya, bahkan udah ngasah cangkul agar kerja bakti kalian lancar nantinya. Tapi dengan semena-mena temen kalian menghancurkan harapan dan impian kalian buat kerja bakti bareng untuk menciptakan lingkungan yang asri dan indah, cuma karena temen kalian lagi galau. Nyesek kan?

Atau ketika Gabe minjem duit sama Robe buat beli buah duku, dan berjanji buat ngembaliin sebulan lagi. Tapi dalam waktu sebulan itu Gabe ga ada ikhtiar buat nabung dan ngembaliin duit ke Robe. Gabe malah ngegunain duitnya buat beli apartemen. Ketika udah waktunya bayar hutang, Gabe mangkir dengan seribu lima ratus alasan. Padahal tanpa disadari, Robe sebenernya lagi butuh banget duit yang dipinjemin ke Gabe buat biaya persalinan kucingnya. Duit yang dipinjemin ke Gabe itulah satu-satunya harapan agar kucingnya bisa bersalin dengan selamat. Tapi Gabe sukses memupuskan harapannya, cuma karena Gabe pengen beli apartemen. Robe pun merasa kepercayaan yang diberikan untuk sahabatnya percuma.

Selain tindakan ga menepati janji, tindakan ngaret juga termasuk tindakan peng-PHP-an. Memupuskan harapan dan mematahkan semangat orang lain yang udah datang tepat waktu.

Kalau dipikir-pikir, tindakan peng-PHP-an itu seperti virus yang menular.

Kok bisa?

Iya. Misalkan nih, kalian janjian sama temen. Kalian datang ngaret, padahal temen kalian datang tepat waktu. Ketika janjian kedua kali, temen kalian ikutan ngaret. Kenapa? Soalnya temen kalian mikir kalau kalian bakal ngaret. Ujung-ujungnya temen kalian juga ikut jadi tukang ngaret, bahkan ketika janjian sama orang lain.

Jujur, sebagai manusia gue ga selalu bisa menepati janji. Tapi itu bukan maunya gue loh ya, itu karena alasan yang mendesak. *alibi membela diri. Sebisa mungkin gue selalu berusaha menepati janji dan datang tepat waktu. Dan gue sering merasa bersalah kalau gue ga bisa menepati janji gue. *boong.

Karena gue tahu perasaan jadi Penerima Harapan Palsu itu ga enak banget. Tapi maaf aja ya, gue ga pernah jadi Penerima Harapan Palsu dari cewek, hehehe. *jomblo terhormat.

Gue jadi inget, gue dulu pernah ngerasain jadi Penerima Harapan Palsu, bahkan dari dosen gue yang terhormat. Waktu itu gue janjian sama dosen pembimbing Tugas Akhir, semacam Skripsi tapi di Politeknik. Malam harinya gue udah janjian, dan dosen gue udah nentuin waktu konsultasi jam enam pagi.

Dengan semangat 4 sehat 5 sempurna, setelah mengimami solat subuh buat diri gue sendiri *iya, gue solat sendiri maksudnya gue pun berangkat ke kampus. Gue berangkat pagian, karena takut kejebak macet. Akhirnya gue sukses sampai di kampus jam enam kurang seperempat, sebelum pintu ruang dosen dibuka.

Tapi apa yang gue dapat? Gue jadi penjaga pintu ruang dosen. Gue telpon direject, gue sms ga dibales.

Dosen yang *ehem terhormat itu, datang pukul dua, dengan senyum polosnya, seakan ga berdosa. Pas saat itu gue cuma bisa istighfar, dan menahan hasrat untuk ngelempar meja ke arahnya. Gue pun mencoba berpikir positif, mungkin aja dosen gue sedang kehabisan air, dan ga bisa buat susu. Jadinya beliau ga bisa menepati janji.

Tapi tindakan gue untuk ber-positive thinking-ria tampaknya keliru, setelah konsultasi kedua dan ketiga ternyata kejadiannya juga sama.

Akhirnya ketika konsultasi ke empat dan seterusnya, gue pun ikutan ngaret. Bahkan gue datang setelah dosen gue datang duluan, alias ngaret gue lebih parah. Ketika dosen gue marah, gue cuma bilang kalau gue niru kelakuan dosen gue yang suka ngaret.

Alhasil, karena sama-sama ngaret, Tugas Akhir gue tercecer dengan sukses. Ketika temen-temen gue udah sampai di BAB 4, gue masih ngeprint revisi BAB 2 dengan indahnya.

Oleh karena itulah, tindakan peng-PHP-an merupakan sejenis tindakan kriminal terselubung, yang bisa berakibat buruk bagi korban PHP.

Dan menurut gue, yang paling parah adalah orang yang ga menepati janji, padahal ketika berjanji dia udah menyebut nama Tuhan.

Maksudnya?

Bukannya gue mau nyinggung SARA atau ngajarin agama ya. Gue beragama Islam, dan bagi orang Islam ketika berjanji biasa mengucapkan "Insya Allah". Mungkin sebagian besar udah tau arti kata Insya Allah, tapi ga semuanya memaknai dengan hati.

Insya Allah artinya "jika Allah menghendaki". Setahu gue, jika kita menggunakan kata Insya Allah ketika berjanji, nilainya jauh lebih kuat daripada materai dengan nominal berapapun. Kenapa? Karena kita udah berjanji, dan jika kita ga mampu menepati janji, itu karena kehendak Allah.

Iya, kita cuma boleh ga menepati janji kalau Allah ga menghendaki. Misalnya nih, kalian janjian mau main gundu sama temen kalian di luar pulau yang cuma bisa ditempuh pakai kapal. Pas hari H, ternyata ombak mengganas, menggila, menenggelamkan apapun yang ada di atas laut. Nah kalian boleh ga menepati janji, karena itu di luar kuasa kalian.

Tapi lain halnya nih, kalau kalian janjian mau masak bareng sama temen kalian yang cuma lima langkah dari rumah. Pas hari H pensil kalian hilang. Kalian sedih, galau, panik, khawatir sama nasib pensil kalian. Dan karena itu kalian memutuskan ga jadi masak bareng. Kan ga ada korelasinya tuh, ada atau ga ada pensil kalian, kalian masih bisa masak kok.

Mungkin nih, ini pendapat gue. Karena banyaknya orang yang mengucap Insya Allah ketika berjanji, dan dia ga menepati janjinya, maka berimbas sama arti Insya Allah itu sendiri. Sekarang kalau janjian sama orang dan dia pakai Insya Allah, malah terkesan orang tersebut ga bakal menepati janjinya. Salah kaprah jadinya. Tapi semoga ini perasaan gue aja.

Dari postingan kali ini semoga kita bisa mengambil makna sebenarnya dari berjanji. Karena tindakan ga menepati janji bisa menghancurkan harapan, mimpi, kepercayaan, dan semangat orang yang dijanjiin. Nah lo, bahaya kan?

Beda banget kasusnya kalau kita menepati janji. Harapan dan impian orang yang kita janjiin bisa terwujud. Kepercayaan dan semangatnya akan meluap-luap. Akan terasa indah jika kita bisa mewujudkan harapan dan impian orang lain, serta bisa memberi semangat dan menjadi kepercayaan orang lain.

Semoga aja, dengan memposisikan diri sebagai orang yang kita janjiin, kita selalu bisa menepati janji. Kalau kita selalu menepati janji, energi menepati janji bisa tersalurkan. Karena tindakan peng-PHP-an aja bisa menular, berarti tindakan menepati janji bisa menular juga. Dan semoga, arti kata PHP bisa berubah, dari Pemberi Harapan Palsu menjadi Pemberi Harapan Positif.

 Tulisan ini diikutsertakan  dalam Best Article        Blogger Energy

Komentar

  1. kereen bang.. sukses buat best artikel BE :)
    salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya. hehehe

      salam kenal juga. *jabat tangan. :D

      Hapus
  2. Waaaaaah iya bener kakak kerennn....gue baru sadar kalo tyta php ga melulu soal cin yang berbalas ta bertemu di akhiran berlafas nestapa. #piyetopiye tapi php jga bisa menjalar ke segala arah kehidupan serupa janji. Jadi malu malu tpi ga malu maluin kli inget soal php in janji. Dlu tiap janji sma tmn klo blangnya jam 8 brarti bkal ngumpul jm 9 krena itu tadiii....

    Dri semua cerita yg ada yg pling gue suka ini kak, asoy bngittt...tpi soal php dru cwek blm pernah kok kyknya meragukan ya kak. Sekian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ternyata tukang php juga yo? -_-

      iya, gue g pernah di php in cewek. serius lo itu, *silang jari.

      hahaha

      Hapus
  3. ceritanya keren bang...
    yang ikutan the best artikel BE. smoga menang ya bang.!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya.

      amiin, biar banyak yang baca dan pesannya tersaimpaikan dengan baik dan benar. *oposih? :D

      Hapus
  4. Biar nggak gampang di PHP in, jangan gampang percaya sama orang tapi bukan dalam artian suudzon ya.. Tapi lebih hati-hati aja.. Soalnya orang yang selalu bareng aja bisa ninggalin kok.. *loh kok curhat* Hahaha.. Ya gitu deh intinya, jangan gampang percaya.. CMIIW.. ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener juga, kalau dilihat dari sisi korban selama ga gampang percaya juga ga gampang jadi korban php

      tapi ga ada korban tanpa pelaku kok,
      maksudnya kalau ga ada orang yang jadi pelaku php pasti ga ada yang jadi korban php juga :D

      Hapus
  5. keren sekali, pembahasan soal PHP yang luengkap banget (y)
    di PHP.in sama dosen mah dah sering banget, untung kesabaran ini msh tinggi kak.

    PHP itu bumbu kehidupan, karna dari hal itu kita akan belajar gimana caranya tetep survive walaupun hati sakit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sakit hati mengajarkan kita agar kita memiliki hati yang kuat

      aseek, hahaha

      Hapus
  6. pembahasan soal PHP itu bertepatan dengan dengan jani tadi, kasihan yang jadi korban php . harus bangkit dari sebuah keterpurukan .

    hmm hati hati kalo sering di php harus di cuci bang

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoii, harus bisa bangkit dari keterpurukan :)

      nah loh, kok dicuci?

      Hapus
  7. Menurut aku sih, "Insya Allah" sekarang kebanyakan orang lebih kek gini artinya "Iya, Insya Allah nggak". Namanya juga manusia hahahha

    Iya, PHP itu memang sangat luas cakupannya. Wah itu keterlaluan ya dosennya gitu, emang gitu mereka yg punya jabatan tertinggi memang selalu berkuasa, noh kalo kita yg biasa biasa aja sih tudah terlmbat pasti dimarahin. Kalo dosen yg telah siapa yg bisa marah, mahasiswa? Liat aja paling entar ujung-ujungnya berakibat fatal sama nilai -__-

    Wuahahaha, itu yang main sampai nyebrang pulau itu entah terlalu banyak uang atau nggak ada kerjaan wkwkwkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kebanyakan lebih menyepelekan arti Insya Allah

      sebenernya sih dia banyak uang dan ga ada kerjaan, hahaha

      Hapus
  8. Perih dan meringis banget pasti perasaanya Joko, udah deal meskipun cuma di atas matre 3000, tapi setelah kembali siti malah udah nikah sama orang lain. Dia melupakan janjinya begitu aja.

    Keren juga nih tulisan, idenya juga liar banget, sampai jokonya kerja di luar angkasa, pasti gajihnya bukan berbentuk uang, tapi meteor

    BalasHapus
    Balasan
    1. terkadang berbentuk komet juga, buat bangun candi :D

      Hapus
  9. komentar pertama gue, tulisan lo kereen.

    dari contoh kejadian Joko sama Siti kayak nya kasian banget ya si Joko, udah sampek dibelain bekerja di luar angkasa tapi malah ditinggal kawin sama duda. geme banget gue ngeliat Siti, bukan pengen nyubit, tapi pengen pecahin kepalanya wkwk. untung aja cuman cerita.

    PHP ga selalu tentang cinta. bener banget kata lo kalo virus php itu bisa menular. mungkin kalo kita sering ngephpin orang, suatu saat kita akan diphpin orang balik. seperti ngaret dan tidak menepati janji itu. awalnya kita yang ngaret dan tidak menepati janji, tapi lama kelamaan orang-orang udah jarang yang percaya sama kita, sehingga mereka ikutan ngaret dan ga nepatin janji.

    gue juga kadang kesel sama orang yang udah janji bawa nama Allah, tapi ujung-ujung nya ga ditepatin. sebenernya kan arti insyaAllah itu 'mengiyakan'. tetapi banyak orang yang salah mengartikan tersebut, sehingga banyak yang menggunakan kata 'insyaAllah' untuk janji dengan seenaknya.

    btw, good luck best article nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoii, makanya sebaiknya kita menebar virus pemberi harapan positif, bukan pemberi harapan palsu :)
      biar orang lain ikut tertukar energi positif kita, *aseek

      Hapus
  10. Uuuhh... Keren banget nih tulisannya... Terlalu lebay dan dipaksakan... Tapi tetep asik dari segi manapun... Sampek kerja keluar angkasa segala...

    Aku terenyuh banget ama si Joko... Kasian dia, udah usaha mati-matian... Kagak diperhatiin ama si Siti... Dasar cewek itu emang nyebelin... Makanya, kamu cowok, jangan pacaran ama cewek... Entar nasibnya sama kayak si Joko...

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah kalo cowok ga pacaran sama cewek,berarti dia ......

      Hapus
  11. Miris ya kata Insya Allah disalahgunakan. -_-

    Seharusnya...
    Insya Allah
    berarti diusahakan semaksimal mungkin. Bukan diucapkan kemudian dilupakan. Huh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. seharusnya memang seperti itu, dengan mengucapkan Insya Allah harusnya membuat berjanji menjadi lebih bersungguh2

      Hapus
  12. Awal baca udah feeling wah pasti ini tulisannya romantis dan puitis, dan paragraf pertama aku jadiin buktinya.

    Weladalah paragraf2 selanjutnya kok komedi banget ya ? :D
    Aku suka bagian ini nih : "Hati dan perasaan Joko hancur, setelah mengetahui Siti telah berbadan dua. Bukan, Siti bukan membelah diri, karena Siti manusia, bukan amoeba. Tapi Siti telah mengandung."
    Wkwkwkwk cius dah aku ngakak bener :))

    Karna komedi, tapi punya makna tersirat banget. Kalo kita enggak sebaiknya mengubar janji yang enggak2, who knows apa yang akan terjadi. Yakan ?
    Tapi si Siti itu kampret juga, udah sok-sok.an berjanji, eh malah berbadan dua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoii, kita harus memegang erat apa yang udah kita janjiin bro
      dan bener2 berusaha untuk menepatinya :)

      Hapus
  13. hal terkampret yang ada disini adalah Joko bisa menghidupi ayam-ayamnya ...
    haha ..

    tapi dari ilustrasi Joko dan Siti makna PHP nya jelas banget. ceritanya juga asik ..

    lo udah berhasil membuka hal baru yang selama ini enggak disadari bahwa kadang 'kita'' juga jadi pelaku PHP..

    keren!

    BalasHapus
    Balasan
    1. joko udah sukses menghidupi ayam2nya lo, haha
      oke bro, thanks :)

      Hapus
  14. semoga nasib gue enggak kaya joko -,-
    gue sih paling males kalo udah diajakin mau keluar sm temen tapi dianya sendiri yang ngebatalin.
    setuju tuh apalagi kalo sampe bawa2 nama Tuhan, tapi untungnya temen2 gue udah gak ada sih yang janji sampe bawa2 Tuhan

    BalasHapus
    Balasan
    1. gue juga males sm orang yang suka ngebatalin janji seenak wudelnya sendiri, jadi ga gampang percaya sm orang kayak gitu :)

      Hapus
  15. Imajinasinya kamu banget yaa Nal, tinggi :))
    Anak raja atau bukan, anak ulama atau bukan, anak penggede atau bukan. Menulislah, menulis mengabadikanmu sepanjang masa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoii Tri, gue nulis biar anak cucu nanti bisa baca tulisan ini :D

      Hapus
  16. Keren bro tulisannya kocak.. sepertinya joko berbakat jadi baby sister ayam aja deh..

    keterlaluan banget ya tuh dosen, waktu lu yg terlambat. eh malah dia yg marah ??
    gak nyadar ya kalo dia jg sering telat ?

    Ok bro, follback blog gue ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, baby sitter ayam
      profesi baru tuh :D

      ok bro

      Hapus
  17. sangat menarik sekali tulisannya,.... salam kenal, temukan paket umroh lengkap di http://ikhram.com

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Do'a Anak Kecil Agar Ramadhan Setiap Hari

"Assalamu’alaikum. Mak, Udin habis dari rumah Pak Mamat." Lapor Udin pada Emaknya. Sebulan setelah bulan Ramadhan lewat. "Tapi Pak Mamat udah ga' mau ngasih makan lagi, ga' kaya' kemarin pas puasa. Pak Mamat selalu mau ngasih Udin makan." "Kata Pak Mamat sih buat bayar fidyahnya soalnya ga' kuat kalau puasa. Lucu ya Mak, Pak Mamat kok ga’ kuat puasa. Udin yang kelas 5 SD aja puasa penuh. Pak Mamat kan badannya gede, sehat.” “Eh, tapi ga' papa ding, kan kalau Pak Mamat puasa Udin malah ga' dapat makan. Hahaha....." Udin tertawa, meralat omongannya sendiri. Tapi Emaknya tidak ikut tertawa. "Jarang-jarang kan Udin bisa makan pakai telur, kemarin malah sempat ada potongan ayamnya." Kenang Udin, sambil mengusap air liur yang mengalir di sudut bibirnya. "Kenapa kalau pas bulan puasa orang-orang pada baik ya Mak?"

Ketika Gue Kehilangan Dompet

Bulan kemarin, gue mengalami kejadiaan naas. Bukan, gue bukan ketangkep satpol PP pas mangkal, karena gue ga pernah mangkal. Tapi kejadian naas gue kali ini karena bulan kemarin gue kehilangan dompet. Yap kalian ga salah baca, bulan kemarin gue kehilangan dompet. Dan karena kejadian kehilangan dompet ini gue jadi ga bisa posting selama sebulan. *ok, skip Kronologinya begini, pas hari Minggu gue iseng-iseng masuk atm buat sekedar ngadem sama ngecek saldo. Keluar dari atm dan udah ngestater motor, tiba-tiba muncul tukang parkir dari dalam botol . Gue yang udah niat ngegas terpaksa berhenti cuma buat ngambil duit receh di dompet buat bayar parkir. Setelah itu dompet masuk kantong lagi dengan asal-asalan, dan gue melanjutkan perjalanan buat pulang ke rumah. Gue memilih jalan yang agak sepi, yah siapa tahu ada kuntilanak iseng yang bisa digodain. Jalan yang gue pilih agak menantang, meliuk-liuk dan bergelombang. Singkat cerita gue udah sampai di depan indoapril, soalnya gue haus da

Recycle yang Unreuseable

Akhir-akhir ini gue ngerasa kalau gue harus bisa ikut andil dalam kegiatan menjaga lingkungan, salah satunya dengan melaksanakan prinsip reuse, reduce, recycle. Jadi barang-barang yang semula dianggap sampah bisa dimanfatkan lagi dengan cara digunakan lagi, atau didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat, dan kalau memang ga bisa ya dikurangi pemakaiannya. Dengan begitu akan mengurangi jumlah produksi sampah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Tindakan-tindakan kecil yang udah gue lakuin antara lain gue udah pake botol isi ulang, jadi gue udah ga beli-beli air mineral kemasan lagi biar ga nambah jumlah produksi sampah plastik. Tiap belanja ke indoapril gue juga udah mulai bawa tas sendiri buat ngurangi pemakaian kantong plastik yang ujung-ujungnya juga jadi sampah. Selain itu gue juga ngumpulin foto-foto sama mantan, siapa tau bisa dipakai pas nikahan. *skip Nah kemarin ceritanya gue dapat paket yang pengirimannya dipacking pakai kayu, biar safety dan barang di dalamny