Langsung ke konten utama

Sikap Move On

Joko hanya bisa terpaku, mulutnya terbuka lebar selebar daun kelor. Matanya melotot seakan ga percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. Jantungnya berdetak kencang, ga beraturan.

Eitss, Joko bukan melihat sesosok kuntilanak terbang. Joko melihat sesuatu yang lebih menakutkan lagi. Joko melihat sesosok Man-Tan (baca: mantan). Kalau dilihat persuku kata, definisi mantan adalah : man (manusia laki-laki) dan tan (berwarna kecoklatan), jadi mantan adalah manusia laki-laki yang berwarna kecoklatan. *ok, gue mulai ngaco

Jadi Joko barusan ngelihat mantan pacarnya sedang jalan-jalan di mall, dan yang lebih serem lagi mantannya udah gandeng cowok baru dengan mesranya. Dan Joko yakin banget kalau cowok itu bukan ayahnya, adiknya, kakaknya, apalagi pembantu mantannya. Cowok itu adalah pacar baru mantannya.

Sebulan yang lalu Joko masih berstatus pacaran dengan Siti, teman satu jurusan tapi beda kampus. Hubungan keduanya sudah berjalan cukup lama, hampir 5 hari. Joko sangat menyayangi Siti, dan dia merasa Siti juga menyayanginya.

Tapi di suatu siang yang panas, Joko seakan mendapat berita buruk, lebih buruk daripada ditolak bimbingan sama dosen pembimbing.
"Jok, aku mau kita putus!" Kata Siti dengan santai.

"Tapi, kenapa sayang? Salahku apa? Aku kan masih sayang sama kamu." Jawab Joko kaget.

"Kamu ga salah kok, mamaku nyuruh aku buat konsen belajar. Jadi aku ga boleh pacaran dulu."

"Tapi aku masih bisa nungguin kamu sampai kamu lulus S1 kan?" Joko masih berharap Siti juga mau menunggunya.

"Ga, habis lulus S1 aku mau lanjut S2, trus habis itu aku lanjut S3 di Amerika dan S4 di Arab Saudi. Pokoknya aku mau kita putus!!!!" Siti ngotot dengan keputusannya, dan meninggalkan Joko seorang diri.

Joko hanya diam, tapi dalam hatinya dia masih bertekad menunggu Siti menyelesaikan pendidikan S4 nya.

Hari pun berganti, Joko dan Siti udah ga saling berkomunikasi. Joko udah mencoba semua cara untuk menghubungi Siti, dari yang mainstream seperti telpon, kirim sms, bbm, dan wa, sampai yang mainstream banget seperti kirim surat lewat pos.

Tapi toh, usaha-usaha Joko untuk berkomunikasi sama Siti selalu gagal. Dia pun pasrah, dan hanya bisa memantau kondisi Siti via friendster. Dia masih berharap Siti segera menyelesaikan pendidikannya, dan suatu hari kembali lagi padanya.

Tapi hari ini, Joko dengan mata kepala sendiri ngelihat Siti jalan bergandengan dengan mesra sama cowok lain. Dan ini membuat hatinya hancur. Ternyata alasan Siti yang sebenernya bukan karena dia ingin konsen dengan pendidikannya, tapi karena ada cowok lain di hati Siti.

Tapi toh, Joko udah ga mampu berbuat apa-apa. Hatinya udah terlalu terpaut pada Siti. Dia hanya bisa menunggu Siti, dan berharap Siti putus dari pacarnya yang sekarang, dan kembali bersamanya suatu hari nanti.

*****

Seperti halnya Joko, banyak orang yang masih ga bisa melupakan mantan pacar, bahkan berharap bisa balikan lagi. Orang yang seperti ini kebanyakan karena dia masih menyayangi mantannya, sementara mantannya memutuskan hubungan secara sepihak karena suatu hal. Orang seperti Joko ini biasa disebut orang yang gagal move on. Orang yang gagal move on adalah orang yang masih berharap pada mantan pacar, dan ga bisaa ngelupain kebiasaan dari mantan. Bahkan orang seperti ini masih sering mencari-cari informasi tentang mantan, baik dari teman, maupun hasil dari stalking medsos mantan.

Sulit memang, membuang rasa begitu saja dari orang yang pernah kita cintai. Gue juga bingung sama orang yang bisa move on dengan mudahnya. Yang baru kemarin putus, dan hari ini bisa punya pacar lagi. Yah, setiap manusia memang diciptakan dengan karakter masing-masing. Ada yang gampang move on, ada yang susah, bahkan ada yang gagal.

Begitu pun dengan orang yang udah move on, mereka pun memiliki sikap masing-masing dalam menyikapi mantan pacar. Secara garis besar dibedakan dalam lima sikap.

Sikap yang pertama yaitu dengan membenci mantan pacar. Ini merupakan hasil move on yang paling mudah, dan sebenarnya paling gagal. Sikap seperti ini muncul karena orang tersebut masih mencintai, dan menaruh harapan dari mantannya. Tapi karena mantannya udah ga mau lagi melanjutkan hubungan, orang tersebut pun jadi membenci mantannya dan memusuhi bahkan menjelek-jelekkan mantannya agar semua orang mengetahui kejelekan mantannya. Sikap move on seperti ini yang harusnya dihindari, karena selain merugikan mantan juga membuat kita gagal move on dan menambah aktifitas ga penting.

Sikap yang kedua yaitu bersikap ga kenal dan pura-pura lupa dengan mantan. Kebanyakan orang yang ngaku move memilih sikap ini untuk dijalani. Entah kenapa, mungkin karena dengan bersikap ga kenal dan pura-pura lupa dengan mantan bisa membuat mereka melupakan masa lalu dengan mantan. Sebenernya sah-sah aja sih mengambil sikap ini, tapi sebaiknya ga dengan saling melupakan juga. Tetaplah jalin silaturahmi sekali-sekali, toh dulunya juga pernah saling membahagiakan.

Sikap yang ketiga adalah bersikap seperti teman biasa. Ini merupakan tingkatan yang lebih sulit dari sikap-sikap move on sebelumnya. Yap, orang seperti ini bisa bersikap seperti berteman biasa dengan mantan, bisa saling bergurau dan ngobrol bareng tanpa menaruh harap lagi. Sulit memang, tapi move on seperti ini merupakan move on yang paling asik dan sama-sama menenangkan. Move on tanpa memutus silaturahmi.

Sikap yang keempat, adalah sikap yang paling sulit yaitu sikap tetap mencintai tapi mengikhlaskan. Mencintai tapi mengikhlaskan? Yap bener, pernah denger kalimat "lepaskan orang yang kita cintai agar dia bisa bahagia dengan orang lain"? Seperti itulah sikap mencintai tapi mengikhlaskan. Menurut gue ini merupakan sikap paling sulit, dan orang-orang yang bisa melakukannya merupakan orang dengan mental dewa. Iya lo, karena menurut gue orang yang bisa bersikap seperti itu merupakan orang dengan level ikhlas paling tinggi. Meskipun menurut gue, sebenernya itu adalah level kebohongan terbesar.

Sikap kelima, ga ada.

Yap, itulah beberapa sikap move on secara garis besar. Move on memang sulit untuk dijalani. Tapi seberapa sulitnya move on itu, tetap harus kita jalani karena kita ga mungkin terjebak kenangan dan harapan dengan orang yang ga lagi bersama kita. Satu yang pasti agar kita bisa move on, kita harus yakin bahwa Tuhan memang sengaja mematahkan hati kita untuk menyelamatkan kita dari cinta yang salah.

Ok guys, mungkin segini dulu postingan dari gue. Sori kalau gue jarang nulis lagi, maklum masih sibuk sama kegiatan. Tulisan ini juga gue tulis di sela-sela kesibukan gue ngestalking mantan. Udah ya, gue mau lanjut ngestalking mantan lagi. Bye.

tulisan ini dipaksakan buat ikutan best article blogger energy :p

Komentar

  1. S Krim (baca:ice cream) gak sekalian aja. -_-

    Membenci mantan : Keknya gue gak sampe segitunyalah. "Kek punya mantan aja, Pangeran." -_-

    Pura2 lupa : Nah, ini kadang gue pake. Tiba2 pas negur "Eh, siapa, ya." Dilanjutkan dengan pura2 mati. :D

    Seperti temen biasa : Hah, gue bisa, bro. Apalagi yg kelima, mengikhlaskan. Gak ada kata cinta dalam mengikhlaskan. Gue bersyukur gak gagal move on.

    Semoga joko bisa cepet Move On.

    Yang kelima : Jadiin dia pacar lagi (baca : gak tau malu). :D

    BalasHapus
  2. Kasian ya si Joko,eh di Arab buka sampai S4 ya?

    Kayaknya sikap pertama sama kedua gak baik deh dilakuin, sebagai umat muslim kita tetap harus menjalin silaturahmi, bener nggak jamaah.. oh jamaah..

    Selamat stalking mantan lagi, inget jangan sampai kepencet yah..

    BalasHapus
  3. Kasihan harus nunggu S4 di arab sana
    tpi w suka ma yang point ke lima
    tetap mencintai tapi iklas
    cieee kayamya pengalaman pribadi

    BalasHapus
  4. Si Joko nasibnya kayak aku nih, salam sepersakitan mantan aja deh buat Joko :')

    Sikap pertama dan kedua ini emang enggak aku lakuin, tapi dia yang ngelakuin ke aku, nyesek :')

    Sikap ke tiga pernah aku lakuin, tapi akunya malah masih punya harapan buat balikan lagi, akhirnya aku ngambil sikap ke empat, walaupun bohong tapi enggak papa :')

    MANA YANG KE LIMA ? :(

    BalasHapus
  5. kasihan ya nasibnya joko,di putusin dengan alasan yang palsu. sabar ya joko :D

    Sikap yang ke 4 kayanya memang sulit,tapi sikap jauh lebih mulia dibandingka dengan sikap yang lainnya.

    iya ikhlaskan saja hubungan mereka semoga langgeng, biar jodoh kita kedepannya juga dimudahkan.

    BalasHapus
  6. Siti keren yaa, sampe mau belajar S4. Di Arab lagi sekolahnya hahaha. :D

    Mecintai tapi mengikhlaskan. Bener bro, ini berat banget. Lebih berat dari berat badan orang-orang. :D

    Jangan komunikasi sama dia mungkin sikap move on yang mudah. :)

    BalasHapus
  7. Si Joko kasihan banget, sih. Nasibnya sama kek gue waktu SMP dulu, mutusinnya juga pakek alasan kek gitu. Wakakakakaka.

    Sebenernya dalam menyikapi move on itu tergantung sama pribadi masing-masing aja, sih bro. Kalau gue semakin tua kek gini malah makin gampang move on-nya. Nggak perlu ngebenci mantan lah, atau sok pura-pura lupa lah, atau nggak sok-sokan nyari pacar baru. Move on itu cuma tergantung niat dan tidakan pelakunya sendiri, tanpa harus ke lain hati. Hahahahahaa.

    BalasHapus
  8. kalau aku sih biasanya lebih ke jadi teman biasa aja,toh dulu juga kan tadinya temanan :D

    BalasHapus
  9. kayaknya kisah antara Joko dan Siti itu udah banyak sekali dialami oleh pasangan- pasangan anak muda jaman sekarang. putus dengan alasan yang sangat klise banget, yaitu "mau fokus ke pendidikan" tapi ujung-ujung nya si cewek malah gandeng pacar baru. memang sakit sih, tapi sebagai mantan kita bisa apa? :(

    dari 5 sikap diatas (eh 5 apa 4 sih lebih tepatnya?) menurut gue ya tergantung kepribadian orang masing-masing. kalo orangnya udah dewasa, pasti mengambil sikap yang nomor 4. tapi kalo masih kekanak-kanakan, yang diambil pasti sikap nomor 1 dan 2, dan itu sebenernya juga nggak ada gunanya. minimal kita harus bisa lah ngambil sikap yang ketiga. nggak ada salahnya kok temenan lagi sama mantan. ya kan?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Do'a Anak Kecil Agar Ramadhan Setiap Hari

"Assalamu’alaikum. Mak, Udin habis dari rumah Pak Mamat." Lapor Udin pada Emaknya. Sebulan setelah bulan Ramadhan lewat. "Tapi Pak Mamat udah ga' mau ngasih makan lagi, ga' kaya' kemarin pas puasa. Pak Mamat selalu mau ngasih Udin makan." "Kata Pak Mamat sih buat bayar fidyahnya soalnya ga' kuat kalau puasa. Lucu ya Mak, Pak Mamat kok ga’ kuat puasa. Udin yang kelas 5 SD aja puasa penuh. Pak Mamat kan badannya gede, sehat.” “Eh, tapi ga' papa ding, kan kalau Pak Mamat puasa Udin malah ga' dapat makan. Hahaha....." Udin tertawa, meralat omongannya sendiri. Tapi Emaknya tidak ikut tertawa. "Jarang-jarang kan Udin bisa makan pakai telur, kemarin malah sempat ada potongan ayamnya." Kenang Udin, sambil mengusap air liur yang mengalir di sudut bibirnya. "Kenapa kalau pas bulan puasa orang-orang pada baik ya Mak?"

Ketika Gue Kehilangan Dompet

Bulan kemarin, gue mengalami kejadiaan naas. Bukan, gue bukan ketangkep satpol PP pas mangkal, karena gue ga pernah mangkal. Tapi kejadian naas gue kali ini karena bulan kemarin gue kehilangan dompet. Yap kalian ga salah baca, bulan kemarin gue kehilangan dompet. Dan karena kejadian kehilangan dompet ini gue jadi ga bisa posting selama sebulan. *ok, skip Kronologinya begini, pas hari Minggu gue iseng-iseng masuk atm buat sekedar ngadem sama ngecek saldo. Keluar dari atm dan udah ngestater motor, tiba-tiba muncul tukang parkir dari dalam botol . Gue yang udah niat ngegas terpaksa berhenti cuma buat ngambil duit receh di dompet buat bayar parkir. Setelah itu dompet masuk kantong lagi dengan asal-asalan, dan gue melanjutkan perjalanan buat pulang ke rumah. Gue memilih jalan yang agak sepi, yah siapa tahu ada kuntilanak iseng yang bisa digodain. Jalan yang gue pilih agak menantang, meliuk-liuk dan bergelombang. Singkat cerita gue udah sampai di depan indoapril, soalnya gue haus da

Recycle yang Unreuseable

Akhir-akhir ini gue ngerasa kalau gue harus bisa ikut andil dalam kegiatan menjaga lingkungan, salah satunya dengan melaksanakan prinsip reuse, reduce, recycle. Jadi barang-barang yang semula dianggap sampah bisa dimanfatkan lagi dengan cara digunakan lagi, atau didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat, dan kalau memang ga bisa ya dikurangi pemakaiannya. Dengan begitu akan mengurangi jumlah produksi sampah yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Tindakan-tindakan kecil yang udah gue lakuin antara lain gue udah pake botol isi ulang, jadi gue udah ga beli-beli air mineral kemasan lagi biar ga nambah jumlah produksi sampah plastik. Tiap belanja ke indoapril gue juga udah mulai bawa tas sendiri buat ngurangi pemakaian kantong plastik yang ujung-ujungnya juga jadi sampah. Selain itu gue juga ngumpulin foto-foto sama mantan, siapa tau bisa dipakai pas nikahan. *skip Nah kemarin ceritanya gue dapat paket yang pengirimannya dipacking pakai kayu, biar safety dan barang di dalamny